Saturday, 30 October 2010

Hujan Abu Merapi Mencapai Bantul

Meski hujan abu tidak terjadi lagi di Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta, warga tetap harus menggunakan masker saat berada di luar rumah. Untuk erupsi Merapi kali ini, hujan abu dilaporkan sudah mencapai Kabupaten Bantul, jarak yang lumayan jauh.
Reporter Metro TV Lalita Gandaputri melaporkan, hingga hari ini, Merapi telah erupsi sebanyak empat kali. Pertama kali erupsi, Selasa (26/10) lalu, Merapi mengeluarkan awan panas dalam waktu 33 menit. Bandingkan dengan tahun 2006, erupsi Merapi hanya memerlukan waktu tujuh menit untuk mengeluarkan awan panasnya, yang disertai guguran lava pijar.
Erupsi kedua dan ketiga terjadi pada tanggal 28 dan 29 Oktober 2010. Dan Sabtu (30/10) dini hari tadi, Merapi kembali meletus dan mengeluarkan dentuman cukup keras sebanyak dua kali. Kali ini diperlukan waktu 21 menit, mulai pukul 00.16 Waktu Indonesai Barat hingga pukul 00.37 WIB. Awan panas yang ditimbulkan membumbung hingga ketinggian 3,5 kilometer dari puncak Merapi.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi dari Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono, mengajak para ahli geologi dan mitigasi membahas erupsi Merapi. Apakah diperlukan radius aman Merapi yang saat ini 10 kilometer, diperluas lagi.

Menurut Surono, kebiasaan masyarakat Yogyakarta, saat Merapi meletus, adalah dengan melihat dulu. "Sampai status awas Merapi, mereka baru pergi. Saat ini kan mereka tidak bisa melihat kubah lava," ujar Surono."Namun masyarakat sebenarnya masih mendengar guguran lava," tegas Surono lagi.
Seorang warga dilaporkan melihat harimau Gunung Merapi sudah mencapai pintu masuk kawasan wisata di Kaliurang. Aktivitas hewan tersebut adalah insting adanya bahaya erupsi Merapi yang sangat dahsyat. Sesuai prediksi, letusan Merapi tahun 2010 ini lebih besar dari tahun sebelumnya. Apalagi penumpukan magma pascaletusan tahun 2001 dan 2006 masih ada.

No comments:

Post a Comment